Jumat, 02 Desember 2011

AIR TERJUN MILANG DALAM CATATAN PERJALANAN


AIR TERJUN MILANG DALAM CATATAN PERJALANAN

Sambutan Kepala SMA N 1 Merapi Selatan
Kami menyambut baik dengan diterbitkannya sebuah buku kecil yang mencatat perjalanan siswa-siswi SMA Negeri 1 Merapi Selatan ke Air Terjun Milang pada 31 Desember 2010 lalu. Semoga apapun yang terdapat dalam buku ini dapat bermanfaat, karena ini merupakan pengalaman mereka dari 20 siswa siswi dan 2 pembinanya yang mengikuti kegiatan kemah tersebut.

Pengantar Penyusun
Buku ini mengisahkan perjalanan atau pengalaman Siswa-siswi SMA Negeri 1 Merapi Selatan dan Pembinanya yang mengikuti Kemah di tempat Wisata Air Terjun Milang yang terletak diantara Kecamatan Merapi Selatan dan Kecamatan Merapi Barat. Ada 20 siswa yang mengikuti kemah ini dengan pembinanya 2 orang, Jajang Rusmayadi, S.Sn dan Melly sebagai pembina Pramuka. Disamping itu kemah ini juga melibatkan SMA Negeri 1 Merapi Barat yang berjumlah 50 siswa dengan 6 pembinanya.
Dari sekian banyak siswa tidak semuanya menuliskan pengalamannya, namun kepada seluruh siswa yang ikut disampaikan untuk menulis dan sampai buku ini diterbitkan hanya terdapat 11 siswa saja yang dapat diterbitkan.
Dalam penulisannya diberi arahan supaya menulis dengan bahasa daerahnya (bahasa Perangai), tetapi dalam kenyataannya ada yang menggunakan bahasa indonesia, ada yang mencampuradukan bahasa Perangai dengan bahasa Indonesia. Walau demikian semua dari tulisan ini merupakan sebuah refleksi dari kegiatan yang dilakukan dalam rangka menyambut tahun baru 2011.
Dengan harapan hasil dari perjalanan ini menjadi sebuah gambaran bagi siapa saja, tentang keindahan tempat wisata alam Air Terjun Milang. Tentunya menjadi sebuah dokumentasi dari kegiatan yang sangat mengesankan, dan sebagai ungkapan kegembiraan dalam melakukan sebuah perjalanan.

Penyusun
Jajang Rusmayadi, S.Sn
Guru Seni Budaya SMA N 1 Merapi Selatan
Air Terjun Milang Menjanjikan Pencerahan Baru
Oleh Jajang Rusmayadi, S.Sn
Tempat wisata Air Terjun Milang yang terletak antara Kecamatan Merapi Selatan dan Kecamatan Merapi Barat, bisa ditempuh melalui jalan simpang Patung di Desa Padang Kecamatan Merapi Selatan dan dari Desa Tanjung Beringain masih dari Kecamatan Merapi Selatan. Dengan waktu tempuh hanya satu jam berjalan tanpa henti, namun kalau banyak berhenti bisa sampai 2-2,5 jam.
Air terjun Milang merupakan aset terpendam Kabupaten Lahat yang sangat berharga dibandingkan dengan bongkahan batu bara yang berada di dalam tanah sekitar lokasi wisata tersebut. Aset wisata itu tidak bisa tergantikan apabila disekitar lokasi air terjun itu juga di rusak karena eksplorasi dan ekploitasi kebutuhan tambang batu bara. Selain itu batu bara merupkan sumber daya alam yang akan habis dan menyisakan kehancuran serta masalah. Masyarakat kecil kembali yang akan menerima penderitaan akibat eksploitasi alam tersebut.
Air terjun Milang itu apabila dikelola dengan baik, kemudian akan menghasilkan pendapatan asli daerah, yang berdapak terhadap kesejahteraan masyarakat Lahat terutama disekitar daerah wisata tersebut. Memang hasilnya tidak bisa instan seperti eksploitasi batu bara, namun aset ini lambat laun akan menghasilkan pendapatan lebih dari harga batu bara. Keutamaanya karena masyarakat umum dapat merasakan manfaat dari wisata air terjun tersebut.
Namun apabila di daerah lokasi tersebut juga menjadi lahan tambang batu bara maka yang menikmati hasil dari tambang tersebut sesungguhnya hanya beberapa gelintir orang saja yang akan menikmatinya. Jelas batu bara itu tidak akan dikelola oleh daerah atau masyarakat akan tetapi dibawa ke luar kota dan orang luar yang akan menikmati dari hasil eksplorasi dan ekploitasi batu bara tersebut. Di samping itu masyarakat Merapi akan menuai kerusakan lingkungannya, dari pada menuai keindahan alamnya. Mungkin warga dunia akan mengutuknya.
Menikmati Panorama dan Pengetahuan Alam
Air terjun Milang diperkirakan tingginya sekitar 30 meter dengan 7 tingkatan air jatuh. Di tingkatan pertama atau paling atas, tingkatan ke dua dan tingkat tiga terdapat kolam atau lubuk yang cukup luas. Menurut warga Merapi Selatan di lubuk itulah terdapat banyak ikan yang berkembang biak. Sungguh indah panorama itu, apalagi kalau di sekitar air terjun itu di tata dan rumputnya di bersihkan. Lalu ditanami kembali kayu yang memperkuat struktur tanah yang curam dengan Pinus, menambah panorama lain lebih sejuk.
Air yang mengalir begitu jernih dan pada umumnya warga yang pergi ke kebun dan yang sengaja berkunjung ke air terjun Milang meminum air sungai tersebut tanpa di masak terlebih dulu. Mereka langsung memasukan ke dalam botol kemasan sebagai persediaan dalam perjalanan. Barangkali kandungan mineral yang terdapat dalam air tersebut lebih baik dari air kemasan yang di jual di pasaran.
Disekitar lokasi air terjun Milang banyak tempat untuk pengambilan gambar atau foto. Karena lokasi air terjun ini merupakan pertemuan antara tiga bukit, diantaranya bukit Milang itu. Alam ini sepertinya sudah menyediakan tempatnya yang tepat, sungguh luar biasa. Tepat di air jatuh terakhir itu ada sebuah batu yang bisa digunakan untuk berfose. Batu itu bisa memuat sekitar sepuluh orang untuk berfose, dan persis di depannya ada batu datar sebesar rumah kira kira bisa memuat 100 orang lebih untuk berfose. Sehingga kenangan bersama ke air tejun Milang tidak akan luput dari dokumentasi dalam perjalanan berwisata bersama.
Apabila hendak berkemah, di lokasi ini jelas tersedia tempat yang sungguh pas, meskipun di kebun milik petani kopi. Tempat ini juga menyediakan fasilitas untuk berkemah, kayu bakar, tempat mandi, mencuci, dan lokasi berkemah. Memang tidak ada lokasi yang datar seperti sebuah lapangan, akan tetapi ada tempat-tempat untuk mendirikan tenda-tenda yang berdekatan.
Menurut warga Merapi Selatan yang pernah berkunjung ke Air terjun Milang, di lokasi bukit-bukit itu sangat baik untuk di tanami tembakau, dan kopi. Di lapisan tanah itu terdiri dari humus, atau daun-daun yangkering dan membusuk. Menurut mereka tanaman di sini tidak perlu lagi di pupuk, tinggal bagaiman membersihkan ruput yang mengganggu di sekitar tanaman.
Sebelum menuju lokasi kita bisa melihat, bagaimana perkebunan durian yang sudah berumur ratusan tahun, kebun kopi, padi tadah hujan, dan perkebunan karet rakyat. Sekaligus kita bisa belajar bagaimana para petani itu menyadap karet, atau memetik buah kopi. Sekaligus kita bisa belajar dari alam tersebut sebagai ilmu pengetahuan.
Out Bound Sambil Refleksi Tubuh
Berbagai rintangan menuju lokasi air terjun Milang, mengajarkan kepada kita bagaimana menyelesaikan masalah, perlu tekad kebersamaan dalam menyelesaikannya. Sebab jalan yang ditempuh menuju ke lokasi berbagai medan, mulai dari jalan tanah, jalan air, lumpur dan berbatu. Ada jalan yang datar, menurun dan jalan yang terjal. Pariasi bentuk medan ini kita anggap out bound dan perjalanan yang menantang serta menyenangkan ini bisa dianggap permainan. Namun sepanjang perjalanan itu kita akan disuguhkan oleh alam yang mungkin belum pernah kita lihat sebelumnya, dan ini sebagai kejutan-kejutan dalam kehidupan yang kemudian akan menjadi kenangan atau sebuah cerita yang manis dan mungkin tidak akan habis bila dibahas.
Untuk mencapai lokasi harus ada perjuangan yang kuat. Untuk itu sejak awal niatan mengunjungi sesuatu yang indah dan menyenangkan itu perlu keteguhan, kesabaran serta sebuah usaha. Air terjun Milang merupakan anugrah atau sebuah hadiah dimana kita sudah merasa lelah untuk mencapainya, maka air terjun itu akan membayarnya dengan lunas.
Keindahan alam Merapi akan lengkap ketika kita melangkahkan kaki menuju air tejun Milang. Bukit Besar, Bukit Serelo (Bukit Jempol) dan bukit-bukit batu yang berjejer. Menjadi panorama yang tidak kalah menariknya dibandingkan dengan lokasi wisata dimanapun yang memiliki perbukitan atau pegunungan.
Beberapa anak sungai yang harus disebrangi dengan air yang mengalir jernih, serta batu-batu yang menghampar apabila membuka sepatu dan membiarkan kaki kita telanjang maka akan terjadi refleksi secara alami, begitulah yang dialami oleh para petani di sekitar bukit-bukit tersebut. Kita juga bisa membayangkan bagaimana para petani itu dengan penuh semangat mencari penghidupan di alam dengan bercocok tanam padi dan berkebun, mungkin dengan hasil tidak seberapa dan membawa hasil taninya yang sangat jauh tanpa berkendaraan, namun mereka tetap menempuh jalan hidupnya dengan penuh semangat.
Refleksi tubuh juga bisa dilakukan di lokasi air terjun, selain kita berjalan di batu-batu yang memijat telapak kaki, juga kita bisa merasakan air yang jatuh itu tidak merpa batu tetapi menerpa tubuh kita. Air yang jatuh itu serupa pukulan-pukulan kecil dan keras ke tubuh kita. Ini juga serupa sebuah terapi atau refleksi, dan sesudahnya kita akan merasakan semacam pencerahan-pencerahan baru dari air tejun Milang ini. Air yang jernih yang akan menimbulkan kerinduan akan alam yang terus lestari. Semakin lengkap pencerahan itu ketika menghirup udara di sekitar lokasi air terjung yang begitu segar.
Kita sudah bisa merasakan sejuknya udara itu sekitar 500 meter dari lokasi, seperti masuk ke dalam air. Kesejukan ini semakin nikmat, ketika memasuki petang, malam dan pagi hari. Sambil minum kopi hangat dan berbincang, rasanya kita semakin akrab dengan alam.
Penulis Pembina Komunitas Sastra Lembah Serelo [KSLS] dan Guru SMA Negeri 1 Merapi Selatan


Kartika Sari XII IPA
TAHUN BARU
Seiring berjalannya waktu
Tak terasa jikalau tahun telah berganti
Setiap insan berbondong-bondong untuk merayakannya
Tahun baru di alam terbuka

Di kala malam datang menjelang
Ribuan nyanyian yang dilantunkan
Dengan penuh canda tawa
Di bawah indahnya gemerlap bintang yang bercahaya
Malam yang syahdu
Semuanya menyambut dengan lagu
Sungguh bahagia di malam tahun baru
Tampak keramaian mensenyapkan kesunyian kalbu

Semua insan tersenyum senang
Menyanyikan lagu dan berdendang
Dengan senandung nyanyian alam
Menggebu di kesunyian malam


Aprianto XII IPS 1
ALAM SEKITAR

Di dalam kehidupan ini kita perlu memperhatikan alam sekitar. Karena tanpa adanya alam yang ada di sekeliling kita kehidupan tak mungkin indah bahkan menghirup udarapun sangatlah susah. Untuk ituk mari semua belajar untuk memahami tentang alam dan manfaatnya. Oleh sebab itu di malam tahun baru 2011 kami seluruh anggota pramuka emngadakan kemah di air terjun dekat Bukit Jambu daerah Air Milang.
Di sana kami belajar memahami arti kehidupan di dalam hutan. Hidup di dalam hutan sangatlah indah dan nyaman karena semuanya masih sangat asli, belum ada perubahan. Baik tumbuhan maupun udara. Di sanalah kita harus sadar betapa pentingnya hutan dan yang lainnya. Tanpa adanya hutan mungkin kehidupan di dunia tak mungkin indah.

Kuspita Aprianti XI IPA
Semuanya Damai
Pagi itu
Disaat semua siswa kelelahan
Akan perjalanan yang sangat jauh
Perjalanan yang penuh dengan rintangan
Dilalui begitu saja
Dan tanpa disadari setelah sampai tujuan
Semua terpana akan keindahan air terjun
Dan rasa lelah itu hilang begitu saja
Suara air terjun yang merdu
Yang membuat semua damai
Seakan membawa kebahagiaan.

Wendi XII IPS 2
MENYAMBUT TAHUN BARU 2011
Anggota Pramuka SMA Negeri 1 Merapi Selatan Kabupaten Lahat dan anggota Pramuka SMA Negeri 1 Merapi Barat melaksanakan perkemahan di Cuhup Milang. Selain menyambut tahun baru perkemahan ini juga untuk menjalin tali silaturahmi atau persahabatan.
Perkemahan ini diikuti oleh 20 orang anggota Pramuka SMA Negeri 1 Merapi Selatan dengan 2 orang Pembina dan 50 orang anggota Pramuka SMA Negeri 1 Merapi Narat dengan 6 orang Pembina.
Perkemahan dilaksanakan selama dua hari satu malam. Walaupun hanya dua hari satu malam, tapi kami cukup bahagia dan merasa puas. Karena keindahan air terjun Milang tersebut.
Air terjun Milang ini memiliki ketinggian kira-kira 40 meter dan kedalaman 2 meter. Air Terjun Milang terdiri dari lima tingkatan.
Selain menikmati keindahan air terjun ini, kami juga menikmati keindahan alam lainnya. Misalnya bukit Telunjuk, Bukit Besar, pohon- pohon yang menjulang dan air yang mengalir jernih.

Dinsih XII IPS 1
TAHUN BARU
Pada hari Jumat saya berserta temen-temen berkemah di cuhup Milang untuk merayakan Tahun Baru 2011. Pas sampai di lokasi, saya, Wendi, Yohandi, dan Doni bikin tenda. Kami istirajat dulu sambil maen gitar, sekalian jaga. Sekaligus menunggu yang perempuan masih dalam perjalanan. Lama kelamaan akhirnya yang perempuan sampai juga..
Aku lihat yang perempuan kecapek-an. Aku kasihan banget. Semuanya berkeringat seprti keluar semua. Ya aku juga gak bisa berbuat apa-apa.
Nah pas hari sudah malam menurutku seru, tapi ada keselnya juga sih. Pas jam 20.00 WIB kami semua kumpppul di lapangan. Menurut kami ini acara Lingko-an, yang laki memberikan selendang pada yang perempauan dan yang perempuan memberikan selendangnya pada yang laki-laki.
Pada malam itu aku yang dapat hukuman dan aku diminta untuk joget sama mantan pacar aku. Menurut aku itu membuat senang. Nah pas siangnya, kami membuat acara cari jejak. Awalnya aku gak mau sih ikutan acara cari jejak. Aku pengennya jaga tenda aja, tapi kata temanku dan juga ibu Melly menasihati harus ikut, karena kalau aku dak ikut anggota kurang.



Yumiani XI IPA
Jumat Tanggal 31 Desember
MENJELANG TAHUN BARU 2011 KAMI PERGI KE CUHUP MILANG
Pada suatu ahi kami pegi ke Cuhup Milang. Isandi huma kami naik mobil sampai di tebing Patung. Kami duduk kudai. Dide lame udim duduk, kami separu diajungnye oleh kakak Melly nule menuju ke Cuhup Milang. Lah kekerihan kami berumbung uangan mangke kami behadu, tapela kekerihan. Sambil behadu kami la lapae. Ude kami makan di pucuk batu. Udem makan kami nunggu rumbungan yang masih ade di belakang. Kene kami dindak nulu, takut sesat mangke ade bibik ke kebun. Kami betanye nak bibik tu, “dide kelame nguntap Cuhup Milang bik?”
Kate bibik tu, “Masih gilame nak,” katenye.
Kami betanye agi, “Ade penyimpangan bik?”
Dijawabnye, “Dide bediye penyimpangan nak, teruslah saje,”katenye.
Ude kate kami kite beguyur saje amun masih gilame. Kami keterus bejalan nae belem kina sampai liwat ayik, kami tu liwat tebing. Mangke nyampi ahirnye. Ai ribang benae kami nginak cuhup tu, alap tanggungan. Kerih yang tadi lah nginak cuhup tu dide lagi kerih.
“Di sanela kami meraseka menghirup udara yang segar dan batang yang menghijau, daunnye yang indah.”
Lame duduk di batu. kami ke cuhup. Mandilah. Udim mandi kami bemasak. Udim nanak, ngulai. Kami makan. Dek lame kami sembahyang maghrib. Habis itu kami bercerite dengan kance-kance, begabung. Sekitar jam 20.00 WIB kami kumpul ade acara untuk menyambut tahun baru 2011. Acara Lingko-an, sambil kami kenalan, dapat kance baru. Udem acara tu kami balikla ke tenda. Kami tiduk dikit, ahi tu masih jam satu malam.
Sekitar jam 05.00 WIB kami bangun, sembahyang subuh. Udemtu kami mandi. Terus bemasak. Kami belumla makan. Tapi kami kumpul senam pagiyan, dilanjutke acara Heking. Kami pegi ngak kance-kance. Sebagian ade yang nunggu di tenda. Waktu dang heking tu ribang benae dapat hukuman. Kamilik kakak kelas SMA N 1 Merapi Barat. la kekerihan tu kami balik lagi menuju kakak pembina.
La udem acara heking kami makan bersama, udem tu acara foto di Cuhup Milang, kene kami kebepisah. Kami acara foto kudul dengan SMA N 1 Merapi Barat. udemtu kami kumpul agi, bepisah kebalik ude jabatan tangan.


Helvi Mariani XII IPA
DI AWAL TAHUN YANG PENUH HARAPAN
Ahi Kamis tanggal 30 Desember 2010 kami kumpul di sekolahan kandik mempersiapkan kemah tahun baru yang belokasi di Cuhup Milang. Sekitar jam 08.00 WIB lah kumpul, persiapan la banyak, terutame masalah bemasak dan alat-alatnye, kami juge siapkah masalah yel-yel dan atraksi-atraksinye di acara tersebut.
Ahi Jumat kami berangkat langsung nuju tugu Patung di Gajahan, Desa Padang. Kami becerite sambil nunggu anggota yang lain. Kami juge befoto-foto dikit di sane. Sate lah kumpul gale anggotanye, kami diajung nulu li pembina kami. Kene die nak nunggu guru kami yang lain. Kami la nulu, anye kami mandak di Balaman Patung tu, kene kami takut sesat. Kami makan kapuh kudai di pucuk batu libau. Lah lame kami udim makan, maseh belum muncul pule guru kami tu. Kene kami la lame nunggu, kami nak nulu lagi. Anye kami beanye kudai nak bibik lewat, diye tu ke kebun. Nelah kami melanjutka perjalanan.
Dang kami bejalan, segale ade. Tape kerih kami muat tu lucu-lucu. Kami tetawe terus temenggegikha. Saking kelucunye kami dik tehase agi kerih, ulehan jauh tanggung perjalanan kami tu. Di perjalanan sambil tetawe kami ngenginaki pemandangan ade di jalan tu. Kami nginak badah tambang batu bara. Alap tanggung pemandangantu. Tambang batu bara dikelilingi batang-batang besak dan bukit-bukit yang menjulang.
Dik tehase saking kelemak e kami tu, dan saking kelucu e sampai juge di lokasinye. Jeme la udim muat tenda. Kami sampai langsung tepolek di dalam tenda. Lapetang kami mandi, la balik insandi mandi kerih la bepeloh-peloh badan kami. Saking kepanas kami la dide nginai lagi jalan, teserongkow di jalan. Tuape naik tebing, udim tu kami bemasak, dilanjutke nak makan.
Lamalamnye kami ade acara yaitu acara selendang, udem tu acara teka-teki sambil nunggu bel waktu pergantian tahun baru. Sambil nunggu tu kami diajung tiduk. La siang kami begibuk bemasak. Ade yang ke heking, ade pule yang kebemasak. Kami bagian kebemasak.
Jeme heking lak balik, anye gulai lom masak. Laudem masak, kami ajung yang mikut heking tu nulu makan. Udim makan kami langsung pegi ke Cuhup Milangnye nian, kandik acara befoto besame, nak sekolah insan di SMA N 1 Merbar. La petang kami balek sehempakan nak SMA N 1 Merbar, anye di perjalanan kami bepisah. Amen kami langsung merentas nuju Desa Tanjung Beringin, amen SMA Merbar nuju Tugu Patung.
Dari Kegiatan kami ini mendapat ilmu, jika kita selalu bersama keakraban akan terjalin, kami mendapat sahabat baru dan ilmu baru, dan tahun baru pun menjadi sangat besar harapannya.

IMAM AZHARI XI IPA
WAKTU KEMAH
Pada hari Jumat pagi, ku bersama teman-teman berbondong-bondong pergi ke lokasi perkemahan Air Terjun Milang. Di tengah perjalanan, kami bisa menikmati keindahan alam dan kesejukan angin yang tak henti menerpa pepohonan yang tinggi menjulang.
Letak matahari milai tinggi, rasa panas pun sudah terasa. Keringat yang bercucuran tak memadamkan rasa ingin tahu yang membara. Di tengah perjalanan melihat air terjun yang mengalir jernih. Mengalir dengan derasnya. Rumpun bambu yang bertabur, pohon-pohon yang rindam dan kami melihat batu-batu besar.
Perjalanan yang begitu jauh kami jalani. Semua ini kami lakukan hanya karena kami ingin tahu.
Beberapa jam perjalanan yang kami lewati akhirnya kami sampai juga di lokasi Air terjun Milang. Kami melihat keindahan alam dan kami merasakan indahnya ciptaan yang kuasa. Semoga jangan Cuma kami yang melihat agungnya ciptaan Alloh ini.
Kami dekati air terjun yang tinggi itu, rasa lelah yang tadi mengusik dan setelah kami melihat keindahan air terjun serta keindahan alam di sekitarnya, rasa lelah dan rasa panas itu semuanya hilang seketika. Teman-teman berbondong-bondong untuk mandi, kami merasakan kesegarannya.
Tak terasa hari larut malam. Saat itu malam Sabtu. Di sana kami melakukan berbagai aktifitas seperti sholat, mandi, cari jejak dan berkumpul. Tapi pada malam Sabtu kami melakukan aktifitas hiburan. Menghibur kami semua, seperti bergitar, bernyanyi, berjoget, berpantun, teka-teki dan bercanda.
Di sana kami banyak mendapatkan teman, cowok maupun cewek. Aku sangat senang. Tappi waktu terus berjalan, hari telah pagi. Sekitar pikul 09.00 WIB kami melakukan kegiatan cari jejak. Di Pos I kami sangat sebel, kelompok kami disuruh joget nyanyi dan akting jadi laki-laki homogen. Di Pos II kami disuruh menutup mata, lalu mencari suatu benda yang ditentukan oleh kakak penjaga Pos. Saya terbentur kayu sehingga kaki terluka. Di Pos III kami disuruh menjawab pertanyaan-pertanyaan dan di Pos IV kami disuruh mencari benda dan ditutup mata di dalam air. Baju kami basah, kami sangat kedinginan.
Sekitar pikul 11.00 acara perpisahan dengan SMA N 1 Merapi Barat. kami bersalam-salaman. Kami sangat terharu karena kami baru saja bertemu dan harus bberpisah. Di perjalanan kami juga berpisah jalan. Inilah perjalanan kami ke Cuhup Milang.


Isra Marianah XI IPS 2
PERKEMAHAN DI CUHUP MILANG
Pada suatu ahi dang tanggal 30 Desember 2010 yang lalu, kami ngikuti bekemah di ayik Cuhup Milang, untuk menyambut tahun baru 2011 dengan SMA N 1 Merapi Barat. Kami bekumpul kudai di Patung. Sate sampai di patung tu, kami duduk kudai jerang, udim tu kami diajunge li kakak pembina kami nulu separu.
Pehasean kami, parak juge Patung dengan Cuhup Milang tu. Engkase gi jauh tanggungan, sampai-sampai kami behadu behape kalian. Di pehaduan petame, kami makan-makan. Pejalanannye ade nak due jaman. Akhirnye sampai juge ke Cuhup Milang
Sate sampai tu kami merasekan udara yang segar dan lagi pule lengit gale rase kerih kami tu kene la nginak Cuhup Milang. Kami mandi di Cuhup Milang tu dan acara foto-foto. Gegale befoto.
Sekitar jam 18.00 WIB ahi la petang kami ngak SMA N 1 Merapi Barat Sembahyang Maghrib. Kami besame-same sembahyang Maghrib . La udem sembahyang Maghrib kami makan besame-same. Sekitar jam 20.00 WIB kami mulai acara taun baruan, sampai jam due belas malam.
Acaranye banyak, seperti balas pantun, teka-teki dan nyanyi. Sate udim acara tu kami tiduk. Pagi-pagi kami la bemasak. Jam 08.00 kami bekumpul ngadeka heking. Udim heking tu kami makan besame-same. Kami beringkas nak balik. Kami sedih karena akan bepisah dengan SMA N 1 Merapi Barat. sebelum balik kami saling bejabat tangan.


Ayik beburu bada, bepadu
Ape yang pacak diambik, milu sampai tujuan walau dekpacak diterka
Biawak itu menirukan suara ayam, memanggil anak ayam yang sedang diasuh induknya. Namun induk ayam bersuara seperti teriakan melarang anaknya mendekati Biyawak itu. sementara lidah Biawak menjulur-julur seperti lidah ular.
Kulihat Biawak itu seperti buaya, besar, hanya perbedaannya Biawak agak tinggi kakinya dan kulitnya agak halus...
Kejadian di belakang rumah ini, beberapa hari terakhir semakin sering. Belum lagi Biawak berkepala hitam yang memang sudah setiap hari lewat memperlihatkan gelagatnya yang tercium tidak bersahabat. mungkin bersahabat dengan ayam dan bebek kami saja...

Yusita Putri XI IPA
I LOVE CURUP MILANG
Pada hari Jumat kami dan kance-kance akan ngadeke kemah di Curup Milang. Hari itu nak kance-kance kumpul di satu tujuan di Patung Desa Padang. Di sane kami sandi SMA N 1 Merapi Selatan nak nunggu SMA N 1 Merapi Barat, anye ade due sekolahan yang pegi ke Curup Milang.
Mereka tampak ramah saat bertemu di Patung. Setelah galenye bekumpul siswa-siswi dan bapak ibu guru, kami melanjutkan perjalanan yang kami tuju ke Curup Milang. Perjalanannye sangat jaudan melelahkan. Rasenye kami tak sanggup lagi untuk berjalan, krene kaki udem sakit. Beberape kali kami behadu dan perut mulai keroncongan.
Kami behangkat kire-kire jam 08.00-11.00 WIB, kami lah sampai. Mangke kami makan di jalan dan minum kudai. Udem makan kami melanjutke lagi perjalanan. Dari ayek ke ayek kami lewati tanpa lelah. Kami gale penasaran dengan Cuhup Milang. Mangkenye kami bergiat-giat bejalan untuk lebih gancang. Sekian lamenye kami bejalan tekinalah tenda jeme bekemah. Akhirnye sampaijuge kami ke tujuan untuk melihat Cuhup Milang.
Kami behadu sejenak di tenda dan menghirup udara segar. Di sane pohon-pohon yang hijau, pecak lum pernah tersentuh oleh manusie. Hati kamipun sangat senang berkemah di Curup Milang. Walaupun jalannye sangat jauh, sangat melelahkan tetapi setelah melihat Cuhup Milang rase lelah dan letih itu hilang.
Dinginnye ayek Milang, batunye besak-besak dan kami menaikinye untuk photo-photo besame kance-kance. Setelah itu kami mandi di Cuhup Milang, ayeknye jernih. Kami mandi di cucuran ayek yang terjune sangat tinggi sampai kepala kami sakit di hentam Cuhup Milang. Tersirat di hati, ayek Cuhup Milang yang diciptake Maha Pencipta sangatlah beharge. Membuat gegale jeme bahagie.
Matahari mulaila tenggelam. Kamipun begegas memasak dan sholat mahgrib berjamaah. Hari semakin gelap dan kamipun mengadeka acara lingkaran dan teka-teki. Di sane kami saling menghibur untuk menyambut bergantinye tahun, yang artinye menyambut tahun baru hati kamipun bahagie. Walaupun udem malam jam 24.00WIB, dek tehase. Selesai acara kami pun istirahat, tiduk.
Matahari pagi terbit, kami begegas masak dan mandi. Kami heking menyelusuri ayek Milang yang sangat panjang dan dingin. Kami mendapat hukuman oleh kakak kelas, kerene melakukan kesalahan. Kami dihukum jongkok besusun, sampai beberape kali kami dihukum kakak kelas. Selesai tu, hari sede mulai siang, matahari mulai menyengat kami begegas balik ke tenda untuk makan siang. Sesudah makan siang, kami menyiapkan dandanan dan bersiap untuk balik. Tetapi sebelum kami ke balik, kami kembali ke Curup Milang, mandi dan acara photo dengan kance-kance SMA Merapi Barat sebagai tanda perpisahan. Udemtu kami kembali ke tenda dan kami berkumpul untuk berdoa sebelum ke balik agar selamat di perjalanan. Selesai bedoa, kami membersihkan sampah-sampah yang ade di sekitar tempat bekemah. Dem tu kami besalaman dan saling bemaafan.
Kami mulai bejalan la ke balik. Sampai ke dusun kami becerite dengan kance-kance betape indahnye Curup Milang, tak terlupakan dan menjadi pengalaman hidup semase di SMA N 1 Merapi Selatan. Saya bekate, MARILAH KITE MENCINTAI ALAM DAN MENJAGANYA. Pesan saya pada kance-kance yang akan datang, KARENA ALAM SANGAT TERGANTUNG TERHADAP MANUSIE. JIKE KITE MENJAGENYE MAKE SEMAKIN INDAH DAN MENGHIBUR HATI KITE.


Yohandi XI IPA
KEMAH CURUP MILANG SMA N 1 MERAPI SELATAN BERSAMA SMA N 1 MERAPI BARAT
Saya dan teman-teman dari SMA N 1 Merapi Selatan berangkat ke Patung. Semua berkumpul terlebih dulu sebelum berangkat ke Curup Milang. Setelah kami berkumpul besame SMA Negri 1 Merapi Barat. setelah semua berkumpul kami langsung menempuh perjalanan menuju Curup Milang.
Kami semua kecapean. Kami merasa tidak sampai-sampai ke Curup Milang. Kami bertemu dengan air. Kami semua singgah di sungai itu, sambil mencuci muka. Sungguh terasa lega dan hilang semua rasa letih. Air yang kami singgahi itu sangat jernih dan segar. Lalu kami melanjutkan perjalanan.
Tidak lama kemudian kami mendengar gemuruh air Curup Milang. Kami semua sangat senang mendengat suara air tersebut. Rasa capek kamipun, hilang entah kemana. Pemandangan yang sangat indah dan air terjun yang sangat menakjubkan. Hati kami sangat senang.
Ketika kami sampai, kami langsung membuat tenda, untuk tempat kami tidur dan masak-memasak. Tidak lama kemudian, ada teman kami dari SMA N 1 Merapi Barat. ia mengajak kami untuk sholat Jumat. Karena kami terlalu capek, kami tidak bisa mengikuti sholat jumat yang dilaksanakan di tanah lapang.
Hari mulai malam, kami mulai makan. Untuk memeriahkan perkemahan tersebut, kami berkumpul melaksanakan kegiatan tahun baru. Saya dan kawan-kawan sangat senang. Ketika malam tahun baru kami diminta untuk bernyanyi sambil bergitar. Setelah itu kami melanjutkan joget bareng cewek-cowok. Malam itu sangat seru. Kami merayakan tahun baru tanpa gangguan apapun.
Semalaman saya, Doni dan Densih tidak tidur karena kami ngapel, sama cewek SMA N 1 Merapi Barat. gak disangka-sangka kami dapat cewek pada malam itu. hati saya dan teman-teman sangat senang.
Jam sudah menunju ke pukul 12 malam. Hati kami dak dik duk, bergetar, ketika melihat jarum jam terus berjalan. Tidak lama kemudian jam menunjukkan tepat jam 12 malam. Kami bernyanyi bersama-sama dan bergitar yang sangat heboh.
Oooo... sangat seru malam itu . tak terbayangkan kalau kami akan merayakan tahun baru berada di Curup Milang. Curup Milang yang indah tanpa henti. Rasanya kami tak mau pulang, karena menikmati sejuknya udara, pohon-pohon bergemulai terkena angin yang terus berhembus.
Hari mulai siang, kami semua mandi. Kemudian kami melaksanakan heking. Dalam perjalanan heking, banyak sekali rintangan dan cobaan pada kami. Kami di hukum untuk berjoget, bernyanyi, menirukan gaya banci dan ditutup mata sambil berjalan.
Oh sangat seru pokoknya. Ketika selesai melakukan heking, kami kembali mandi di Curup Milang sambil berfoto-foto di atas batu besar sekali. Setelah itu kami makan bersama. Setelah itu kami bersiap-siap untuk pulang. Kami membersihkan dulu tempat berkemah.
Kami kumpul sebelum pulang, kami berdoa dan mengucapkan terimakasih kepada Curup Milang. Di lain hari InsyaAlloh berjumpa lagi. Kami berdoa lagi untuk menutup acara itu. setelah itu kami langsung pulang.